Tuesday, 15 January 2013

Cacing Kremi atau Enterobius Vermikularis



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KUBI) Cacing Kremi tidak dapat ditemukan definisinya, yang dapat saya temukan adalah cacing ini sebagai penyebab suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak cacing ini tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur dengan cara meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus.



BENTUK CACING KREMI


Cacing kremi betina berukuran 8-13 mm x 0,44 mm dengan ekor panjang dan runcing sedangkan cacing kremi jantan berukuran 2-5 mm dengan ekor melingkar (Bayangkan saja seperti parutan kelapa).








 SIKLUS HIDUP CACING KREMI


Telur cacing Kremi yang tertelan oleh manusia akan menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar.Di sana cacing  kremi melekat pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Seekor cacing kremi betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur). Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet. Telur cacing kremi yang menempel pada benda-benda itu bisa saja masuk ke mulut Anda melalui makanan yang termakan. Siklus ini berulang terus menerus dan dapat menyebar dari 1 penderita ke orang lain.



PENULARAN PENYAKIT CACING KREMI
Penularan cacing kremi dapat terjadi pada satu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup di lingkungan yang sama, seperti asrama, rumah piatu, dll. Proses penularannya dapat terjadi melalui :
1.      Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah sekitar anus.
Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat masuk ke dalam tubuh,
2.      Penularan dari tangan dapat menyebarkan telur kepada orang lain karena memegang benda-benda lain yang terkontaminasi telur cacing ini.
Telur cacing kremi yang menempel pada tangan penderita dapat menempel pada barang-barang yang dipegang penderita tersebut, apabila barang tersebut dipegang oleh orang lain telur itu bisa berpindah dan menempel pada tangan orang tersebut dan masuk ke mulut melalui makanan.
3.      Telur cacing dapat ditemukan di debu ruangan sekolah, asrama, kavetaria, dan lainnya. Telur cacing di debu ini akan mudah diterbangkan oleh angin dan dapat tertelan.
Karena telur cacing ini yang ukuranannya sangat kecil maka dengan mudah dapat terbawa angin dan tertelan manusia.
4.      Penyebaran lainnya dapat melalui makanan, pakaian dan seprei
      Setelah telur tersebut tertelan, mulailah siklus hidup cacing kremi ini di dalam tubuh penderita.  

No comments:

Post a Comment