Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia(KUBI) Cacing Kremi tidak dapat ditemukan definisinya,
yang dapat saya temukan adalah cacing ini sebagai penyebab suatu infeksi
parasit yang terutama menyerang anak-anak cacing ini tumbuh dan berkembangbiak
di dalam usus.
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering terjadi
pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang
akan bertelur dengan cara meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan
tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena
lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar
parutan kelapa disekitar lubang anus.
BENTUK CACING KREMI
Cacing kremi betina berukuran 8-13 mm x 0,44 mm dengan ekor panjang dan runcing sedangkan cacing kremi jantan berukuran 2-5 mm dengan ekor melingkar (Bayangkan saja seperti parutan kelapa).
SIKLUS HIDUP CACING KREMI
Telur cacing Kremi yang tertelan oleh manusia akan menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar.Di sana cacing kremi melekat pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Seekor cacing kremi betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur). Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet. Telur cacing kremi yang menempel pada benda-benda itu bisa saja masuk ke mulut Anda melalui makanan yang termakan. Siklus ini berulang terus menerus dan dapat menyebar dari 1 penderita ke orang lain.
PENULARAN
PENYAKIT CACING KREMI
Penularan cacing kremi dapat terjadi
pada satu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup di lingkungan yang sama,
seperti asrama, rumah piatu, dll. Proses penularannya dapat terjadi melalui :
1.
Penularan dari tangan ke mulut
sesudah menggaruk daerah sekitar anus.
Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui
kotoran manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur
dapat masuk ke dalam tubuh,
2.
Penularan dari tangan dapat
menyebarkan telur kepada orang lain karena memegang benda-benda lain yang terkontaminasi
telur cacing ini.
Telur cacing kremi yang menempel pada tangan penderita dapat
menempel pada barang-barang yang dipegang penderita tersebut, apabila barang
tersebut dipegang oleh orang lain telur itu bisa berpindah dan menempel pada
tangan orang tersebut dan masuk ke mulut melalui makanan.
3.
Telur cacing dapat ditemukan di debu
ruangan sekolah, asrama, kavetaria, dan lainnya. Telur cacing di debu ini akan
mudah diterbangkan oleh angin dan dapat tertelan.
Karena telur cacing ini yang
ukuranannya sangat kecil maka dengan mudah dapat terbawa angin dan tertelan
manusia.
4.
Penyebaran lainnya dapat melalui
makanan, pakaian dan seprei
Setelah telur tersebut tertelan, mulailah siklus
hidup cacing kremi ini di dalam tubuh penderita.
No comments:
Post a Comment