Showing posts with label cacingan. Show all posts
Showing posts with label cacingan. Show all posts

Tuesday, 15 January 2013

penyakit cacing kremi



PENYAKIT KARENA CACING KREMI
Penderita cacingan akibat terjangkit cacing kremi ini biasanya baru akan merasakannya setelah menelan telur cacing kremi sekitar 2 sampai 6 minggu karena proses menetasnya telur untuk menjadi cacing dewasa membutuhkan waktu yang cukup lama. Penyakit akibat cacing kremi dikenal dengan Enterobiasis sebagaimana nama latin cacing kremi yaitu Enterobious vermicularis. Cacing kremi yang telah menetas di usus halus dan menjadi dewasa pergi ke usus besar kemudian ke anus untuk bertelur. Pada saat inilah terdapat sensasi rasa gatal yang terasa karena perpindahan cacing tersebut. Hal ini biasanya terjadi pada waktu malam hari ketika penderita tertidur. Setelah bertelur, dia akan masuk kembali ke usus besar. Karena mungkin gak tahu jalan, cacing ini sering nyasar(^_^). Bukannya kembali ke usus besar, malah masuk ke liang vagina jika penderita adalah wanita. Akibatnya, korban akan mengalami keputihan karena cacing kremi. Pada kejadian ini,timbul gejala selain rasa gatal, juga adanya lendir keruh dan kental berwarna sedikit kekuningan seperti susu yang terkadang berbusa. Keputihan ini dapat diderita anak-anak perempuan (balita sampai anak besar). Sebab itu kalau ada anak perempuan mengeluh di daerah vagina terasa gatal dan mengeluarkan lendir kekuningan, segeralah periksakan ke dokter. Mungkin penyebabnya cacing kremi.
Dibawah ini adalah tanda-tanda seseorang dihinggapi cacing kremi, antara lain:
Rasa gatal di daerah anus
Seperti disebutkan diatas, cacing kremi betina mengeramkan telurnya di tempat yang lengket dan kotor. Anus adalah tempat yang paling cocok untuk hal tersebut. Anus juga merupakan tempat yang nyaman bagi telur-telur cacing hingga mereka menetas. Rasa gatal dapat dideskripsikan sebagai rasa menggelitik, ada yang merayap atau sensasi sakit yang halus.
Tidak bisa tidur atau insomnia
Ini adalah salah satu tanda-tanda infeksi cacing karena banyaknya kegiatan di dalam usus maupun anus ketika seharusnya seluruh anggota badan beristirahat(karena aktifitas cacing kremi dilakukan pada malam hari saat tidur). Hal ini tentu membuat otak mengirimkan sinyal untuk merespon kegiatan cacing, termasuk dengan menggaruk untuk menghilangkan rasa gatal di anus.
Nafsu makan menurun
Aktivitas cacing dalam tubuh akan mengakibatkan nafsu makan seseorang menjadi turun drastis. Biasanya ini terjadi pada anak-anak. Jika dibiarkan secara jangka panjang dapat menyebabkan penyakit thypus.
Dapat menyebabkan radang vulva dan Vagina
Cacing ini tidak memiliki dampak buruk yang berarti saat menjangkiti pria jika langsung diobati dengan benar dan bergaya hidup bersih. Sedangkan bagi kaum wanita, cacing ini bisa menjadi musibah karena dapat menyebabkan radang pada vulva dan vagina. Seperti dijelaskan di atas,cacing ini dapat masuk ke liang vagina melalui vulva dan menyebabkan vulvovaginitis atau peradangan pada daerah vagina. Hal ini dapat dijadikan sebuah peringatan bagi wanita untuk membersihkan daerah kewanitaannya dengan baik dan teratur.
Gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita infeksi cacing kremi adalah :
  1. Berat badan menurun
  2. Aktivitas meningkat
  3. Sering mengompol
  4. Cepat marah
  5. Sulit tidur
  6. Dll
Untuk memastikan apakah gatal-gatal tersebut disebabkan oleh cacing kremi atau tidak, Anda dapat meletakkan sepotong selotip di anus. Semua cacing atau telur cacing akan menempel ke selotip. Lalu bawalah selotip itu ke dokter untuk diperiksa.

Cacing Kremi atau Enterobius Vermikularis



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KUBI) Cacing Kremi tidak dapat ditemukan definisinya, yang dapat saya temukan adalah cacing ini sebagai penyebab suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak cacing ini tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur dengan cara meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus.



BENTUK CACING KREMI


Cacing kremi betina berukuran 8-13 mm x 0,44 mm dengan ekor panjang dan runcing sedangkan cacing kremi jantan berukuran 2-5 mm dengan ekor melingkar (Bayangkan saja seperti parutan kelapa).








 SIKLUS HIDUP CACING KREMI


Telur cacing Kremi yang tertelan oleh manusia akan menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar.Di sana cacing  kremi melekat pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Seekor cacing kremi betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur). Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet. Telur cacing kremi yang menempel pada benda-benda itu bisa saja masuk ke mulut Anda melalui makanan yang termakan. Siklus ini berulang terus menerus dan dapat menyebar dari 1 penderita ke orang lain.



PENULARAN PENYAKIT CACING KREMI
Penularan cacing kremi dapat terjadi pada satu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup di lingkungan yang sama, seperti asrama, rumah piatu, dll. Proses penularannya dapat terjadi melalui :
1.      Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah sekitar anus.
Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat masuk ke dalam tubuh,
2.      Penularan dari tangan dapat menyebarkan telur kepada orang lain karena memegang benda-benda lain yang terkontaminasi telur cacing ini.
Telur cacing kremi yang menempel pada tangan penderita dapat menempel pada barang-barang yang dipegang penderita tersebut, apabila barang tersebut dipegang oleh orang lain telur itu bisa berpindah dan menempel pada tangan orang tersebut dan masuk ke mulut melalui makanan.
3.      Telur cacing dapat ditemukan di debu ruangan sekolah, asrama, kavetaria, dan lainnya. Telur cacing di debu ini akan mudah diterbangkan oleh angin dan dapat tertelan.
Karena telur cacing ini yang ukuranannya sangat kecil maka dengan mudah dapat terbawa angin dan tertelan manusia.
4.      Penyebaran lainnya dapat melalui makanan, pakaian dan seprei
      Setelah telur tersebut tertelan, mulailah siklus hidup cacing kremi ini di dalam tubuh penderita.